Senin, 16 Maret 2015

analisis darah

MODUL III
ANALISIS DARAH 1

A.        TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum mahasiswa diharapkan dapat memehami dan mampu melekuan pemeriksaan hemtologi,  glukosa,  protein,  dan kolesterol.

B.        DASAR TEORI
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan intraseleler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsure-unsurpadat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kra-kira merupakan satu per duabelas beat adan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan., sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dala sel hematokrit  atau volume sel darah yang didapatkan yang berkisar antara 40-47.
Pada waktu sehat volume darah konstan dan sampai batas tertentudiatur oleh tekanan osmotik dalam emuluh darah dan dalam jaringan.
Susunan darah. Serum darah atau plasma terdiri atas :
Air
91,0 persen

Protein
8,0 persen
Albumin, globulin, protomblin dan fibrinogen.
Mineral
0,9 persen
Natrium klorida, natrium bikarbonat, garam kalsium, fosfor, magnesium, besi,dan seterusnya.

Sisanya diisi sejumlah bahan organik, yaitu : glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino.
(Evelyn C. Pierce, 2009)

Untuk pemeriksaan hematologi biasanya dipakai darah kapiler atau darah vena.
Darah kapiler
Pada orang dewasa pakailah ujung jari atau anak daun telinga untuk mengambil darah kapiler ; pada bayi dan anak kecil boleh juga tumit atau ibu jari kaki. Tempat yang dipilih itu tidak boleh yng memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti cyanosis atau pucat.
1.       Bersihkan tempat itu memakai alcohol 70% dan biarkan sampai kering.
2.       Peganglh bagan yang akan ditusuk supaya tidak akan bergerak dan ditekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
3.       Tusukkan dengan cepat menggunakan lnset steril.
4.       Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memekai segumpal kapas kering.
Darah vena
Biasanya pada orang dewasa dipakai slah satu vena dalam fossa cubiti; paada bayi vena jugularis superficialis dapat dipakai atau juga darah dari sinus saggitalis superior.
1.       Bersihkanlah tempat itu dengan alcohol 70% dan biarkan sampai menjadi kering lagi.
2.       Jika memakai vena dalam fossa cubiti; pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas dan mintalah orang itu mengepal dan membuka tangannya berkali-kali agar venanya terlihat.
3.       Tegangkanlah kulit diatas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak dapat bergerak.
4.       Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit dalam tangan kanan smpai ujung jarum masuk ke dalam lumen vena.
5.       Lepaskan atau regangkan pembendungan dam perlahan-lahanlah tarik pengiap semprit sampai jumlah darah yang dikendaki didapat.
6.       Lepaskan pembendungan jika masih terpasang.
7.       Taruhlah kpas diatas jarum dancabutlah semprit dan jarun itu.
8.       Mintalah kepada orang yang diambil darahnya supaya tempat tusukan itu ditekan selama beberapa menit dengan kapas tadi.
9.       Angkatlah jarum dari semprit dan alirakan (jangan semprotkan) darah kedalam wadah atau tabung yang tersedia melalui dinding.
10.   Segeralah cuci jarum dan semprit sebelum darah sempat membeku, jika alat-alat tadi akan dipakai lagi.
Anti koagulan yang dapat dipakai untuk pemeriksaan hematologi adalah :
1.       EDTA, sebagai garam natrim atau kaliumnya.
2.       Heparin berdaya sebagi anti thrombin, tidak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit dan leukosit.
3.       Natrium sitrat dalam larutan 30%, yaitu larutan yang isotonik dengan darah.
4.       Campuran ammonium oksalat dan kalium oksalat menurut Paul dan Heller yang juga dikenal sebagai campuran oksalat seimbang.
(Gandasoebroto R., 2009)

Jenis-jenis sel darah
Pada pemeriksaan mikroskopik dapat dilihat tiga jenis sel darah yang utama sel darah merah (eitrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit.
1.       Eritrosit
Gambaran : sel bult agak oval, berisi hemoglobin. Pada pulasan Rowmanolsky, eritrosit terwarnai pink dengan bagian central yang pucat. Kalu dilihat dari samping, eritrosit tampak seperti cakram bikonkaf, eritrosit tidak berinti.
Ukuran 7-8 µm
2.       Leukosit
Gambaran : sel bulat berinti dengan sitoplasma yang granuler.
Ukuran 9-20 µm
3.       Trombosit
Trombosit adalah fragmen yang megakarosit yang ditemukan pada darah tepi, dan ikut berperan dalam proses pembekuan darah.
Ukuran 2-5 µm
Perbedaan antara plasma dan serum
·         Plasma mengandung protei terlarut, yaitu fibrinogen dan berbagai protein lainnya.
·         Serum tidak mengandung fibrinogen, tetapi mengandung semua protein lainnya. Fibrinogen selanjutnya dikonversi menjadi fibrin yang tidak larut dan, bersama-sama eritrosit, membentuk bekuan darah.
(Munson, James W., 1991)



C.        ALAT DAN BAHAN
a.         Alat :
1.         Bekker gkass
2.         Tabung reaksi
3.         URIT  3000 A
4.         Glukometer
5.         NESCO
6.         Pipet tetes
7.         Mikro  pipet
8.         Gelas ukur
9.         Kuvet
10.     Spektrofotometer
b.         Bahan :
1.         Serum  (sampel)
2.         Reagen  strips
3.         Aquadest
4.         Larutan standart
5.         Reagen pembanding
6.         Alcohol 70 %
7.         Buffer sitrat PH 4,2
8.         Reagen biuret


D.        CARA KERJA
                i.              PENENTUAN HEMATOLOGI
Dinyalakn alat URIT-3000 A



Ditunggu hingga proses cleaning selesai atau 100 %



Disiapkan tabung dan dimasukkan cairan diluent kedalamnya dengan cara menekan drain




Diambil darah probandus kurang lebih 20 µl, dicampur dengan diluent di dalam tabung



Dilakukan analisis sampel


              ii.              Pemeriksaan Glukosa dengan  Glukometer
Disiapkan glucometer



Dioleskan alcohol 70 % pada ujung jari yang akan dilukai



Ditusuk ujung jari dengan alat yang tersedia



Ditotolkan darah pada tanda lingkaran (reagen strips)



Dibaca kadar glukosa

             iii.              Penetapan Kadar Glukosa (Metode GOD-PAP)
Diisikan kedalam tabung sebagai berikut:

                  Blangko                 
Sampel atau standar
Sampel atau standar
-
10 µl
Aquadest
10 µl
-
Reagent
1000 µl
1000 µl

Dicampur dan di inkubasi pada suhu 20-25o C



Dibaca absorbansi terhadap blanko
                                                                            
            iv.              Penetapan Kadar Protein Total (Metode Biuret)
Diisikan ke dalam tabung reaksi sebagai berikut:

Sampel
Blanko Sampel
standar
Blanko
Standar
Serum/plasma
0,15 ml
0,15 ml
-
-
Standar
-
-
0,15 ml
0,15 ml
R. biuret
7,5 ml
-7,5 ml
7,5 ml
-
R. pembanding
-

-
7,5 ml

Dicampur dan dibiarkan 30 menit pada suhu kamar



Dibaca absorbansinyan dengan 𝞴 530 nm

              v.              Penetapan Kadar Albumin Menggunakan Reagen Kit (Albumin FS dari Diasys)
Dimasukkan ke dalam tabung sebagai beikut :

Blanko
Sampel/standar
Sampel/standar
-
10 µl
Aquadest
10 µl
-
reagen
1000 µl
1000 µl

Dicampur dan diinkubasi kurang lebih 10 menit pada suhu kamar



Dibaca absorbansinya, tidak lebih dari 60 menit

            vi.              Penetapan Kadar Kolestrol dengan Alat NESCO
Dilkukan pengecekan kode alat dengan “strip kode”



Diambil satu strip pemeriksaan dan dimasukkan kealat



Dioleskan alcohol 70 % pada ujung jari dan ditusuk dengan alat



Dimasukkan darah pada strip. Ketika darah dimasukkan ke dalam strip, alat harus ada tanda  “tetesan darah”



Ditunggu sekitar 10 detik untuk melihat kadar kolesterol dalam darah

           vii.              Penetapan Kadar Kolesterol Menggunakn Reagen Kit (Kolestrol FS Diasys)
Dimasukkan ke dalam tabung sebagai berikut:


Blanko
Sampel/standar
Sampel/standar
-
10 µl
Aquadest
10 µl
-
Reagen
1000 µl
1000 µl

Dicampur dan diinkubasi selama 20 menit pada 20-25o C



Dibaca absorbansinya pada 𝞴 500 nm, tidak lebih dari 60 menit



E.         HASIL PERCOBAAN
LEMBAR HASIL
MODUL III. PRAKTIKUM KIMIA KLINIK ANALISIS DARAH

Hari/Tanggal                             : Rabu, 24 April 2013
Praktikum ke                            : 3
Kelompok/Nama/NIM         : 1. Ekhwan Tris Wanto                  (K100110176/G4)
2. Dwi Retno Aprilia Nur R.         (K100110178/G4)
3. Emamatul Khutsiyah                                (K100110180/G4)
4. Rifky Yoga Oktaria                     (K100110182/G4)

A.      PEMERIKSAAN GLUKOSA, PROTEIN TOTAL, ALBUMIN DAN KOLESTEROL
Kel.
Pemeriksaan
Absorbansi
Konsentrasi
Faktor Konversi
Hasil
Ket.
sampel
standart
sampel
satndart
1
Glukosa (GOD-PAP)
0,049
0,161
570 mg/dl
1420 mg/dl
1x
30,43 mg/dl
normal
2
0,2
0,028
1610 mg/dl
30 mg/dl
1x
714,3 mg/dl
hiperglikemia
3
Protein Total (Metode Biuret)
1,285
0,688
-
-
1x
9,32 g/dl
Batas reiko tinggi
4
1,339
1,353
-
-
1x
4,922 g/dl

5
Albumin (Reagen Kit)
0,795
0,858
513 g/dl
5,7 g/dl
1x
5,7 g/dl
Normal
1
0,527
0,941
3,79 g/dl
6,3 g/dl
1x
2,8 g/dl
hipoalbulamin
2
Kolesterol (Reagen Kit)
0,531
0,382
269 mg/dl
195 mg/dl
1x
278 mg/dl
Resiko tinggi
3
0,386
0,326
193 mg/dl
169 mg/dl
1x
236,81 mg/dl
Batas resiko tinggi

PERHITUNGAN :
Ø  Kadar protein total :
 
:
B.      PEMERIKSAAN GLUKOMETER
Kel.
Pemeriksaan
Hasil
Keterangan
1
Glukometer
104 mg/dl
Normal
2
Glukometer
110 mg/dl
Normal
3
Glukometer
111 mg/dl
Normal
4
Kolestreol Strip
204 mg/dl
Tidak normal
5
Kolesterol Strip
179 mg/dl
Normal

C.      PEMERIKSAAN URIT
No.
Pemeriksaan
Kelompok 4
Kelompok 5
Hasil
Keterangan
Hasil
Keterangan
1.
WBC
6,9  109 g/dl
Normal
7,9  109 g/dl
Normal
2.
RBC
5,23  1012  g/dl
Tidak normal
5,41  1012  g/dl
Tidak normal
3.
HGB
15,2 g/dl
Normal
15,3 g/dl
Normal
4.
HCT
46,9 %
Normal
48,4 %
Normal
5.
PLT
421  109 g/dl
Tidak normal
314  109 g/dl
Tidak normal



I.          DAFTAR PUSTAKA
Evelyn C. Pierce, 2009, Anatomi dan fisiologis untuk paramedis, PT. GRAMEDIA PISTAKA UTAMA : Jakarta
Gandasoebrata R., 2009, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat : Jakarta

Munson, James W., 1991, Analisis Farmasi “ Pharmaceutical Analysis-Part B Modern Methods”, Airlangga University Press : Surabaya