ANALISIS URIN
C.
ALAT
BAHAN
a.
Alat
:









b.
Bahan










D.
CARA
KERJA
1.
Pemeriksaan
benda-benda keton
Ditambah urin segar dan jernih sampa1/4 tabung.
Diberi 10 tets asam asetat glacial.
Jika lingkaran ungu diperbatasan kedua lapisan menunjukkan adanya
keton, asam diasetat atau kedua-duanya.
2.
Pemeriksaan
urea
|
Blanko
|
Standar
|
Sampel
|
Aquadest
|
0,55 mL
|
0.5
|
0,5 mL
|
Serum
|
-
|
-
|
0,05 mL
|
Standar kerja no.7
|
-
|
0,05
|
-
|
Reagen no.5
|
7,5 mL
|
7,5 mL
|
7,5 mL
|
Setelah 15 menit, dibaca absorbansi pada 𝞴 520 nm.
3.
Pemeriksaan
urobilin dan urobilinogen

Jika terlihat fluoresensi hijau, maka terdapat urobilinogen.
Sedangkan jika baru timbul setelah 1 atau 2 tetes larutan lugol adalah
urobilin.

Diberi 5 tetes reagen Ehrlich kedalam 5 mL urin yang jernih.
Jika urin mengandung urobilinogen akan terjadi warna merah (cherry
red).
4.
Pemeriksaan
bilirubin
Kertas saring diletakkan diatas kertas saring lainnya yang kering
atau diatas kertas yang dapat menghisap air.
Dalam waktu ½-2 menit,bila urin mengandung bilirubin akan terjadi
warna biru (bilisianin) atau hjau (biliverdin).
5.
Pemeriksaan
dengan reagen strip
Dilihat hasilnya.
Ø Pemeriksaan meliputi :









E.
HASILPERCOBAAN
a.
Pemeriksaan
benda-benda keton
No
|
Hasil
|
Keterangan
|
||
Urin fisiologis
|
Urin lab
|
Urin fisiologis
|
Urin lab
|
|
1.
|
2 lapisan
|
2 lapisan
|
Keton -
|
Keton -
|
2.
|
2 lapisan (+)
|
2 lapisan (+)
|
keton
|
Keton
|
b.
Pemeriksaan
urea metode DAM
NO.
|
|
Abs
sampel
|
Abs
standar
|
kadar
|
keterangan
|
4
|
Urin
fisiologis
|
0,014
|
0,008
|
52,5
|
Normal
|
Urin
lab
|
0,044
|
0,048
|
27,5
|
Normal
|
|
3
|
Urin
fisiologis
|
0,021
|
0,013
|
48,46
|
Normal
|
Urin
lab
|
0,065
|
0,063
|
30,95
|
normal
|
Perhitungan:
·
Kadar
urin patologis:
x 30 mg/dl
·
Kadar
urin lab:
x 30 mg/dl
c.
Pemeriksaan
urobilin dan urobilinogen
No
|
Reaksi
|
Hasil
|
Keterangan
|
||
Urin fisiologis
|
Urin lab
|
Urin fisiologis
|
Urin lab
|
||
1.
|
Schlesinger
|
Berflouresensi hijau
|
Berflouresensi hijau
|
urobilinogen
|
urobilinogen
|
2.
|
Berflouresensi hijau
|
Berflouresensi hijau
|
urobilinogen
|
-
|
|
3.
|
Ehrlich
|
Red cherry
|
Red cherry
|
urobilinogen
|
urobilinogen
|
4.
|
Red cherry
|
krem
|
urobilinogen
|
-
|
d.
Bilirubin
No.
|
Reaksi
|
Hasil
|
Keterangan
|
4
|
Harrison
|
Negative
|
Negative
|
5
|
Negative
|
Negative
|
e.
Reagen
strip
Hasil kelompok
4 urin patoligis:
|
Urin Patologis
|
Urin Fisiologis
|
Leu
|
-
|
-
|
Nit
|
-
|
-
|
Uro
|
-
|
-
|
Prot
|
100 (1,0) ++
|
-
|
pH
|
5,0
|
5,0
|
Blo
|
-
|
-
|
SG
|
1,025
|
-
|
Ket
|
-
|
-
|
Bil
|
-
|
-
|
Glu
|
500 (50) ++
|
-
|
Hasil kelompok
lain :
|
Kel 1
|
Kel 2 pato
|
Kel 3
|
Kel 4
|
Kel 5
|
Kel 2 lab
|
Leu
|
-
|
-
|
-
|
-
|
15 +
|
-
|
Nit
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Uro
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Prot
|
15 (0,5) +
|
300 (3,0) +
|
15 (0,15) +
|
-
|
30 (0,3) +
|
15 (0,5) +
|
Ph
|
6,0
|
6,0
|
6,0
|
5,0
|
8,0
|
6,0
|
Blo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
SG
|
1,020
|
-
|
1,020
|
-
|
1,010
|
1,030
|
Ket
|
-
|
5 (0,5)
|
-
|
-
|
-
|
1 (1,17) +
|
Bil
|
X
|
1 (17) +
|
-
|
-
|
-
|
>200 +++
|
Glu
|
-
|
500 (30) ++
|
-
|
-
|
-
|
-
|
F.
PEMBAHASAN
Setelah
melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan secara
kualitatif terhadap benda-benda keton, urea, urobilin, urobilinogen, bilirubin,
dan dengan reagen srip. Digunakan dua sampel sebagai uji yaitu urin fisiologis
dan urin patofisiologis, hal ini untuk dapat membedakan antara urin orang yang
sehat dengan urin orang yang tidak sehat atau patologis.
Pemeriksaan
benda-benda keton antara lain adalah aseton, asam asetat, atau asam diasetat,
dan B dihidroksi butirat. Hasil dikatakan positif apabila menunjukkan adanya
lingkaran ungu diperbatasan dua lapisan. Pada hasil percobaan urin fisiologis
maupun patologis terdapat 2 lapisan cincin dan itu artinya adalah urin mengandung
keton. Pada keadaan seperti ini disebabkan karena fungsi ginjal yang tidak
bekerja secara maksimal atau tela terjadi kerusakan pada ginjal. Pada saat
absorpsi, reabsorpsi, maupun filtrasi tidak bekerja secara maksimal, dan
penderita ini disebut ketourinaria.
Dalam
melakukan pemeriksaan uurobilin dan urobilinogen metode yang digunakan ada dua
macam, yaitu reaksi schlesinger dan reaksi ehrlich. Pemeriksaan ini termasuk
pemeriksaan kualitatif, karena hanya sekedar mengecek ada atau tidaknya suatu
zat, lain dengan kuantitatif yang menentukan berapa zat yang terkandung disuatu
sampel. Reaksi Schlesinger adalah untuk mengindikasi adanya urobilinogen saja.
Pada reaksi ini dasar yang digunakan adalah urobilin dan garam-garam senyawa
urobilin diekskresi kromogen “urobilinogen” yang oleh cahaya dalam beberapa jam
akan berubah menjadi urobilin yang dengan zink akanmembentuk senyawa kompleks
zink dengan urobilin yang berflouresensi hijau. Apabila terdapat flouresensi
hijau pda saat diamati dari samping terhadap sinar matahari dengan latar
belakang gelap sebelum ditambah lugol maka terdapat urobilinogen, tapi apabila
flouresensi barwarna hijau muncul setelah ditambahkan lugol, menandakan adanya
urobilin. Pada hasil percobaan positif atau mengandung urobilinogen. Pemeriksaan
urobilin digunakan untuk menguji organ hati. Urobilinogen yang ada didalam urin
menunjukkan banyaknya urobilinogen yang dari bilirubin dalam usus dan
mencerminkan juga banyaknya urobilinogrn yang diabsorpsi tadi masuk empedu.
Dalam keadaan normal urobilinogen yang ada didalam urin adalah (2,5 mg / hati),
meningkatnya urobilinogen dalam urin adalahindikator dini untuk hepatits atau
gangguan sel hati lain seperti kanker hepar atau anemia hemolitik, tetapi
sebaliknya penurunan kadar umbilinogen bias disebabkan adanya sumbatan pada
empedu, kanker pada pancreas, penyakit radag yang yebat atau hepar berat. Naik
turunnya kadar urobilinogen juga dipengaruhi oleh pengaruh obat, contoh
sulfonamide,fenofizin, dll, sedangkan penurunan kadar dapat disebabkan obat-obatan
antibiotic ammonium klorida dan asam asetat.
Reaksi
ehrlich mempunyai dasar percobaan yaitu urobilinigen dalam suasana asam , yang
akan bereaksi dengan para dimetilamoniak, benzooldehid dan membentuk senyawa
sendiri. Jika mengandung urobilinogen akan terjadi warna merah. Dari hasil yang
diperoleh urin mengandung urobilinogen, karena urin berwarna merah setelah
direaksikan.
Pemeriksa selanjutnya adalah
pemeriksaan bilirubin dengan , dasarnya yaitu bilirubin dengan percobaan
horrison, dasarnya yaitu bilirubin yang terikat oleh protein ikut terendapkan
oleh BaCl2 yang kemudian dioksidasi oleh feriklorid menjadi biliverdin (hijau
kebiruan), dimana pada percobaan ini digunakan reagen fouchet. Bila urin
mengandung bilirubin akan menjadi warna biru (bilisianin) atau hijau
(biliverdin). Dari percbaan didapatkan hasil negatif, yang berarti bahwa urin
tersebut normal. Jika pada pemeriksaan urin menunjukkan hasil positif berarti
terjadi kelainan pada daerah hepar, apabila mata menjadi kuning maka dapat
dikatakan menderita anemia hemolitik dan berlanjut kehepatitis atau tumor pada
hepar, karena terjadinya suatu proses pada perubahan hepar akan memberikan
warna pada urin yautu pekat tua, biasanya merah tua atau coklat tua seperti air
teh. Kandungan total bilirubin pada orang normal adalah 0,1 – 1,1 µg/dl.
Pemeriksaan menggunakan reagen strips
(reagen kering) berupa batang plastik tipis yang telah ditempeli kertas
seluloid yang mengandung bahan kimia tertentu tergangtung parameter yang
diperiksa. Reagen strips digunakan dengan cara mencelupkan alat kedalam urin
yang akan dianalisis dengan syarat tidak dipusingkan dulu sehingga didapatkan
hasil yang optimum. Reagen ini hanya dapat sekali pakai (disposable). Setiap
telah mengambil satu batang reagen strips hendaknya botol atau kemasan segera
ditutup kembali dengan rapat, agar udara tidak masuk karena dapat menyebabkan
reagen strips rusak atau teroksidasi jika terkena udara terlalu lama. Setelah
pencelupan perlu ditunggu beberapa waktu sesuai petunjuk, misaluntuk uji
leukosit harus menunggu 2 menit, nitrit 60 detik, dll. Hasil pemeriksaan dari
urin lab (patologis) adalah sebagai berikut, leukosit (-), nitrit (-), uro (-),
protein (100 <1,00> ++), ph (5,0), blood (-), selektif glukose (1,025),
ket (-), bil (-), glukosa (500 <50> ++). Sedangkan hasil urin fisiologis
adalah leukosit (-), nitrit (-), uro (-), protein (-), ph (5,0), blood (-),
selektif glukose (-), ket (-), bil (-), glukosa (-).
G.
KESIMPULAN





Tidak ada komentar:
Posting Komentar